Setelah bertahun-tahun dilalui sampai penghasilan agak meningkat dan nilai uang cicilan sudah tidak begitu dirasa memberatkan, muncul lagi permasalahan berikutnya adalah kebutuhan penambahan ruangan sehubungan dengan anak-anak semakin besar, sedangkan kondisi ruangan yang ada rumah hanya sudah tidak memadai.
Sehubungan dengan itu, maka penambahan ruang tidur, kamar mandi, kemudian pelebaran ruang keluarga harus menjadi prioritas untuk memecahkan permasalahan tersebut. Untuk menambah keperluan ruangan tersebut pada rumah kecil seperti rumah KPR yang hanya memiliki lahan 60 m2 tidak mungkin dapat terpenuhi jika rumah tidak ditambah lantai. Sebuah rumah yang dihuni oleh keluarga dengan jumlah anak lebih dari 3, minimum harus memiliki sebuah kamar tidur utama dan dua buah kamar tidur anak. Idealnya satu anak satu kamar tidur. Tetapi, apabila tidak memungkinkan solusinya adalah minimum satu kamar tidur untuk dua anak. Tentunya anak perempuan jangan dicampur dengan anak laki-laki.
Dalam merencanakan penambahan ruangan, sebaiknya bangunan lama tetap dapat dipergunakan.. minimum dinding tembok, dan kusen, hal ini untuk menghemat biaya yang harus dikeluarkan. Dalam merancang tata ruang, agar setiap ruangan terkesan luas, sebaikmya ketinggian plapond dari permukaan lantai minimum 3.25 m'. Dengan ketinggian tersebut, ketika dipasang dipasang tempat tidur bertingkat, maka jarak dari tempat tidur atas ke plapond masih tetap jauh dan tidak sumpek bagi anak yang kebagian di tempat tidur atas.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan pada rencana renovasi & penambahan ruangan adalah faktor kesehatan rumah itu sendiri, yaitu ventilasi dan pencahayaan alami/matahari harus diupayakan. Pada rumah kecil, jika tidak memungkinkan menempatkan kamarmandi/wc khusus, maka sistem kamar mandi/wc yang ditempatkan pada satu lokasi mungkin akan lebih efisien penggunaannya. Itulah permasalahan pada rumah KPR type kecil yang umumnya sering dialami.
0 Response to "Permasalahan pada Rumah KPR type Kecil dan Solusinya"
Posting Komentar